Berbakti Kepada Ibu – Ibu adalah malaikat bagi anaknya, terlalu banyak jasanya yang tidak mungkin dibalas dengan cara apapun oleh si anak. Sungguh sangat tidak pantas bagi anak bila mendurhakai malaikat ini.
Berikut merupakan sebuah kisah tentang pentingnya berbakti kepada ibu yang akan membuka pikiran mu bila selama ini sering marahan atau bertengkar dengan ibu!
“Semangkuk Bakso” | Cerita Tentang Berbakti Kepada ibu
Udara terasa sangat dingin malam itu, gerimis tipis, jalanan sepi, hanya beberapa anak muda yang terlihat di warung-warung jajanan di samping jalan.
Begitu halnya dengan beberapa rumah, sudah gelap dan sunyi, pertanda pemiliknya sudah beristirahat, namun berbeda halnya dengan sebuah rumah, lampu masih menyala terang, sayup-sayup terdengar keributan di dalamnya, seorang gadis sedang bertengkar hebat dengan ibunya, beberapa kali terdengar suara barang pecah, hingga akhir dari pertengkaran tersebut si ibu berteriak menyuruh si gadis meninggalkan rumah.
Gadis tersebut membanting pintu rumah, keluar, lari dan hilang di tengah-tengah gerimis, si ibu berdiri di pintu dengan air mata menetes di pipinya.
Setelah lari beberapa meter dari rumahnya, si gadis singgah di sebuah warung bakso, dia duduk sambil membilas lengan bajunya yang basah terkena hujan, ia tidak menyangka akhir pertengkaran mereka akan seperti itu, tak disadari juga air mata sudah membasahi pipinya.
Si pemilik warung yang iba melihat kondisi si gadis memberikannya semangkuk bakso, sedikit untuk mengisi perutnya, dia memberinya secara gratis, lantaran melihat si gadis sedang dalam masaalah dan kemungkinan tidak memiliki uang.
“Terimakasih”, ucap si gadis kepada si pemilik warung.
“sama-sama neng” balas pemilik warung.
Baca juga: 3 Cerita Inspirasi Islam Terbaik Tentang Kematian dan Ibadah
Sepanjang menikmati semangkuk bakso tersebut, si gadis terus meneteskan air matanya, hingga akhirnya si pemilik warung bertanya kepadanya.
“Ada gerangan apa eneng menangis seperti ini?, apa ada yang bisa saya bantu” Tanya si pemilik warung.
“Tidak pak, saya hanya terharu, bapak yang tidak pernah mengenal saya saja mau memberikan semangkuk bakso ini secara gratis, sedangkan barusan, ibu yang selalu bersama saya selama ini malah mengusir saya dari rumah karena pertengkaran”. Jawab si gadis.
Si pemilik warung tersenyum, menghela napas pajang.
“Neng.. Karena tadi bapak berikan bakso kepada neng, eneng ucapkan terimakasih buat bapak, tapi pertanyaannya, apa neng pernah berterimakasih buat ibunya neng, ibu yang telah mengandung, melahirkan dan membesarkan neng, sungguh tidak ada bandingan apap-apa jasanya dengan semangkuk bakso ini” tambah si pemilik warung.
Mendengar perkataan tersebut, si gadis merasa tertampar dengan kuat, diam seribu bahasa, air matanya terus mengalir deras, tapi kali ini alasannya beda, ingatannya melayang ke rumah, terbayang wajah ibunya saat ini, mungkin sedang menangisi putrinya yang sangat sering bertengkar dengannya, selanjutnya dia berdiri, meminta izin untuk kembali ke rumah, kemudian kembali menyusuri jalan yang tadi baru saja ia lalui.
Sesampainya di rumah, pintu dibuka, dia melihat ibunya sedang terduduk di meja makan, ibunya berdiri seketika melihatnya, ibunya tersenyum.
“Masuklah, anakku.. ibu sudah menyiapkan makan malam untukmu” ucap si ibu sembari mengelap pipinya yang sudah dibasahi air mata.
Si gadis langsung menghampiri dan memeluk ibunya.
“Maafkan aku ibu… dan terimakasih untuk semuanya” ucapnya.
Demikianlah cerita tentang ibu ini, semoga banyak hikmah yang dapat diambil dari cerita tersebut.
Lanjut baca: 10 Cerita Umar Bin Khattab Sangat Menginspirasi
Pingback: 10 Cerita Umar Bin Khattab Sangat Menginspirasi - CERITA BUMI
Pingback: 7 Contoh Pidato Terbaik | Untuk Berbagai Acara!
Pingback: 3 Cerita Inspirasi Islam Terbaik Tentang Kematian dan Ibadah | Bhembook