Kisah-kisah rasul dan rasul utusan dari Allah SWT selalu memiliki teladan ilmu yang perlu diketahui dan dipahami. Tidak terkecuali kisah Nabi Yunus lengkap dari lahir sampai wafat selalu mengandung teladan yang berguna bagi setiap umat yang mempelajarinya.
Karena tidak hanya kisah hidupnya saja, ketika wafat seorang nabi juga tidak henti memberikan pelajaran. Maka dari itu, informasi mengenai kisah hidup Nabi Yunus lengkap harus diketahui, agar nilai-nilai baik dan bermanfaat dapat diambil. Untuk lebih jelasnya, simak uraian berikut:
Baca Juga: 10 Perintah Allah Kepada Nabi Musa yang Wajib Dilaksanakan
Awal Kehidupan Nabi Yunus
Nabi Yunus merupakan nabi yang diperintahkan oleh Allah SWT agar dapat mengajak penduduk Ninawa (sekarang wilayah Irak) untuk bertobat. Hal tersebut karena jika terus menyembah berhala, maka Allah SWT akan menurunkan azab. Awalnya, Nabi Yunus mentaati perintah Allah SWT tersebut.
Namun, setelah terjadi penolakan dan kemarahan dari penduduknya, Nabi Yunus marah dan kecewa kepada kaumnya. Maka dari itu, Nabi Yunus kecewa dan meninggalkan penduduknya untuk dihukum oleh Allah SWT. Setelah menaiki kapal dan pergi, Allah SWT memberikan teguran kepada Nabi Yunus.
Nabi Yunus tenggelam ke laut, namun seekor ikan paus diperintah Allah SWT agar menelan Nabi Yunus tanpa melukainya. Allah SWT memberikan pelajaran kepada Nabi Yunus untuk selalu sabar ketika di dalam perut ikan paus. Hal tersebut semua dijelaskan dalam QS Yunus secara lengkap.
Kematian Nabi Yunus dan Teladan yang Ditinggalkan
Selama di perut ikan paus, Nabi Yunus belajar bahwa harus bersabar ketika menghadapi sebuah kaum. Terutama jika Allah SWT langsung yang memerintahkannya.
Selama 3 hari berada di dalam perut ikan paus, beliau dikeluarkan di tanah yang tandus yang hanya terdapat tanaman labu. Setelah kejadian tersebut, Nabi Yunus bertaubat kepada Allah SWT dan kembali kepada umatnya.
Yaitu penduduk Ninawa dan hidup untuk mengajarkan ajaran Allah SWT selama 110 tahun sampai akhirnya meninggal. Kisah Nabi Yunus lengkap dari lahir sampai wafat memberikan teladan kepada umat manusia, yaitu:
1. Selalu Ingat Perintah Allah SWT
Teladan yang dapat dipelajari dari kisah Nabi Yunus adalah selalu mengingat dan mentaati perintah Allah SWT. Termasuk ketika Allah SWT menyuruh untuk menunjukkan jalan yang benar kepada umat Nawawi. Karena ketika selalu ingat perintah Allah SWT dan mentaatinya, hidup akan berkah selalu.
Perintah dari Allah SWT diturunkan tidak mungkin tanpa alasan, maka dari itu sangat penting bagi seluruh makhluk di dunia ini menjalani untuk taat kepada Allah SWT. Taat dengan perintah Allah SWT dan tidak mengerjakan semua hal yang dilarang-Nya akan mendapat ketenangan.
2. Hidup dengan Penuh Rasa Sabar
Menjalani hidup dengan rasa sabar dan percaya kepada Allah SWT menjadi teladan bagi umat manusia berikutnya. Kisah Nabi Yunus yang tidak mengamalkan kesabaran, mengakibatkan beliau diasingkan dan ditegur oleh Allah SWT dengan cara ditelan oleh ikan paus.
Maka dari itu, sebagai manusia yang banyak dosa dan kesalahan. Mengamalkan kesabaran memang bukan hal yang mudah, karena pada dasarnya umat manusia adalah makhluk dengan penuh nafsu. Namun, apabila berhasil mengamalkan kesabaran, Allah SWT akan memberikan rezeki terbaik dan terbesar.
3. Bertaubat Kepada Allah SWT Pada Setiap Kesempatan
Umat manusia dapat belajar bagaimana cara bertaubat kepada Allah SWT di dalam kesempatan apapun dari kisah kehidupan Nabi Yunus. Setelah Nabi Yunus ditegur oleh Allah SWT, beliau kembali ke jalan-Nya dengan cara bertaubat hingga Allah SWT menerima taubat Nabi Yunus.
Maka dari itu, sebagai manusia ciptaan Allah SWT, kita diwajibkan untuk bertaubat dan memuji Allah SWT pada kesempatan. Allah SWT Yang Maha Pengampun, akan memberikan ampunan dan kemudahan bagi siapapun makhluk-Nya yang bertaubat dengan sungguh-sungguh.
Kesimpulannya, kisah Nabi Yunus lengkap dari lahir sampai wafat memberikan teladan yang bermanfaat kepada manusia hingga saat ini. Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang kisah Nabi Yunus, dapat membaca Al-Qur’an karena semua kisah teladan dan ilmu secara jelas diterangkan di Al-Qur’an.
