Tips Menjaga Kesegaran Bunga Sedap Malam ala Dosen UMY

Pada saat hari raya terkadang kita memerlukan hiasan ruangan seperti bunga segar. Bunga sedap malam dapat dipilih sebagai salah bunga yang dapat digunakan sebagai hiasan karena dapat memancarkan aroma harum pada malam hari (sedap di malam hari).

Akan tetapi bunga ini mempunyai kelemahan yaitu sifatnya yang mudah rusak. Wanginya yang seharum melati bermanfaat menenangkan hati orang di sekitarnya.

Namun, sebenarnya bunga sedap malam punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai dari mengobati keluhan susah tidur, influenza, sampai rematik.

Menurut Dosen Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ir. Titiek Widyastuti, MSi terdapat banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempertahankan atau menjaga kesegaran bunga sedap malam.

Berikut pihak Bhembook akan merangkumnya untuk kamu.

Menjaga Kesegaran Bunga Sedap Malam ala Dosen UMY

Salah satunya dengan melakukan pewarnaan pada bunga sedap malam yang berwarna putih sehingga nantinya bunga ini memiliki tampilan warna baru yang lebih segar.

Menjaga Kesegaran Bunga Sedap Malam ala Dosen UMY

Seperti yang dituturkan lewat situs UMY, pewarnaan buatan tersebut bisa dilakukan dengan mencelupkan bunga ke bahan pewarna, penyemprotan dengan micro-sprayer atau dilakukan dengan perendaman tangkai bunga.

Dari ketiga cara tersebut, pewarnaan dengan cara perendaman tangkai bunga merupakan cara pewarnaan yang paling mudah, murah, cepat dan terlihat alami.

Dijelaskan oleh Titiek bahwa bunga sedap malam yang masih segar dihilangkan daunnya dan tangkai bunga dipotong. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan larutan pewarna seperti menggunakan pewarna makanan karena lebih aman.

Selanjutnya tangkai bunga tersebut dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Setelah itu akan tercipta bunga sedap malam dengan warna-warna yang berbeda.

Titiek menjelaskan juga bahwa tidak semua jenis pewarna makanan yang dijual di pasaran dapat memberikan respon yang baik.

Penambahan gula dan asam sitrat dalam larutan pewarna dapat dilakukan agar respon tanaman terhadap pewarnaan dapat berjalan dengan cepat. Gula dan asam sitrat tersebut juga dapat berfungsi untuk mempertahankan kesegaran bunga.

Sedangkan lama pencelupan tergantung kondisi bunga dan jenis pewarna yang digunakan. Pencelupan dapat dilakukan selama tiga hingga lima jam.

Titiek juga mengingatkan bahwa warna bunga yang dihasilkan dipengaruhi oleh jenis pewarna, konsentrasi dan lama perendaman.

Semakin lama waktu perendaman dan semakin tinggi konsentrasi pewarna yang digunakan maka warna bunga yang dihasilkan pun semakin gelap.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top