Ketika melamar suatu pekerjaan, tidak sedikit perusahaan yang melakukan psikotes. Dalam psikotes tersebut memiliki berbagai jenis, misalnya seperti tes koran. Jenis tes satu ini, memang cukup populer dan banyak diterapkan perusahaan untuk rekrutmen pegawainya. Tentunya, cara mengerjakan tes koran haruslah dilakukan dengan benar.
Nah, mau tahu lebih banyak tentang ini? Simak yang berikut:
Pengertian Tes Koran
Tes Koran ini bisa juga disebut atau lebih banyak dikenal dengan sebutan tes Kraepelin. Dimana, yang menciptakan tes Kraepelin ini bernama Emilie Kraepelin yang merupakan seorang psikiater. Sebenarnya, awal penciptaan tes ini adalah untuk mengetahui mental dari seseorang.
Namun, hal ini dikembangkan oleh seorang ahli bernama Richard Pauli yang kini hasil penelitian tersebut dinamakan tes Pauli. Jadi, tes Kraepelin masih ada hingga kini dan kerap kali dipakai untuk rekrutmen perusahaan. Dalam tes kraepelin ini berisi deretan angka-angka, dimana seseorang nantinya diminta untuk menjawab hitungan sederhana tersebut.
Tetapi, deretan angka yang ada tersebut dalam jumlah banyak sekali dalam satu lembar. Jadi, hal inilah yang menyebabkan tes ini sering dinamakan tes koran. Untuk cara mengerjakan tes koran, seseorang sangat butuh ketelitian, konsentrasi, stabilitas emosi, serta daya tahan fit.
Tujuan Tes Koran dan Aspek-Aspeknya
Seperti yang telah disinggung diatas, bahwa tes koran atau tes kraepelin ini merupakan tes psikotes. Dalam tes tersebut, sebenarnya memiliki tujuan yaitu mengetahui performa calon pegawai dan juga karakternya. Dengan demikian, interpretasi dan tekanan skoring berdasarkan kepada hasil tes yang objektif. Nah, dalam hasil tes koran tersebut, akan ada interpretasi atau aspek, yaitu:
1. Faktor Kecepatan
Pertama hasil dari tes koran, akan menginterpretasikan mengenai kecepatan dari calon pegawai. Hal ini akan menunjukkan tentang tempo kerja, apakah seseorang cepat, lambat atau sedang dalam bekerja. Kemudian, akan ternilai apakah aktif dalam menjalankan suatu kegiatan atau tidak.
Nah, dalam kecepatan tersebut tentunya disertai dengan keseriusan, kehati-hatian, stabil, dan juga sensitive. Seseorang yang dengan skor bagus pada kecepatan, tentu akan mendapatkan kerja yang bagus. Biasanya akan dibutuhkan pada Manager, Administratif, Perawat, Arsitek dan lain sebagainya.
2. Faktor Ketelitian
Selanjutnya, hasil dari tes koran bisa menunjukan seberapa ketelitian seseorang. Dimana, seseorang dapat dinilai dari seberapa besar seseorang dapat fokus dengan kerjaan yang ada. Pada ketelitian ini, pastinya dengan ketenangan, logis, serta kritis.
Memiliki skor bagus pada ketelitian dalam tes koran, umumnya merupakan orang yang dapat mengorganisir. Selain itu, juga mampu dalam hal Analisa, serta dapat mendelegasikan suatu pekerjaan. Biasanya, seseorang dengan hal tersebut akan dibutuhkan pada profesi Programmer, Pengacara, Akuntan, Mekanik dan lain sebagainya.
3. Faktor Kestabilan
Berikutnya, ketika seseorang telah mengerjakan tes koran dan memperoleh hasil skor tinggi pada kestabilan. Maka, hal ini bisa menunjukkan suatu kemampuan dalam mengelola emosinya dan menjaga. Dengan demikian, seseorang tersebut tidak mudah dipengaruhi atau terpengaruh terhadap hal-hal lain disekitarnya ketika bekerja.
Biasanya, seseorang tersebut kerap kali dihadapi perubahan mendadak dengan tenang dan cepat. Selain itu juga, akan mampu dengan bijak menghadapi kritik serta perbedaan yang ada. Tidak ketinggalan juga, seseorang dengan kestabilan, memiliki tingkat rasa percaya diri yang cukup tinggi.
4. Faktor Ketahanan
Terakhir, pada aspek ketahanan, apabila seseorang memiliki skor tinggi di dalamnya maka akan mencerminkan sikapnya. Dimana, seseorang tersebut disinyalir mampu dalam menghadapi situasi penuh tekanan. Seseorang tersebut, akan bisa diandalkan, mengikuti, bertanggung jawab, serta teguh terhadap aturan. Biasanya akan dibutuhkan pada profesi Hakim, Atlit, Pengacara, Polisi dan lain sebagainya.
Berikut Cara Mengerjakan Tes Koran yang Perlu Diperhatikan
Tes koran dilakukan dengan menjumlahkan dua bilangan angka. Seusai itu, jawaban tadi dimasukkan pada tengah-tengah dua bilangan yang sudah dijumlahkan tadi. Nah, untuk lebih jelasnya bisa simak yang berikut ini:
1. Persiapan
Pertama, seseorang perlu menyiapkan alat tulis yang akan digunakan berupa pensil atau pulpen. Disarankan jangan menggunakan pensil mekanik. Pada tes koran sangatlah terikat waktu. Jadi, ketika menggunakan pensil mekanik akan butuh pengisian ulang atau reload yang akan membuang waktu. Jadi, sebaiknya gunakan pensil biasa saja.
2. Pelatihan
Nah, sebelum mengerjakan soal tes koran, sebaiknya seseorang bisa berlatih terlebih dahulu. Dalam latihan tersebut, juga bisa menggunakan soal tes pauli. Hal ini, disebabkan dalam tes pauli sebenarnya kurang lebih sama seperti pada tes koran. Dengan demikian, seseorang akan lebih siap untuk mengerjakan tes koran.
3. Pengerjaan
Cara mengerjakan tes koran, seseorang harus dapat menjumlahkan angka pada kolom dengan stabil. Dimana, grafik yang tergambar akan lebih baik, ketimbang seseorang harus memaksakan diri mengerjakan semua. Jadi, jangan terlalu memaksa mengerjakan jumlahan di awal tes, tetapi nanti kewalahan saat pertengahan dan bagian akhir.
Usahakan untuk mengendalikan diri dengan menghemat tenaga sampai akhir. Mengingat tes koran ini, memiliki lajur angka hingga 45. Ketika tes koran dilakukan dengan cara komputerisasi, maka seseorang tidak dapat tahu berapa jalur yang dikerjakan. Jadi, akan lebih baik jika berkonsentrasi serta simpan tenaga sampai tes selesai.
Tips Cara Mengerjakan Tes Koran Agar Menghasilkan Nilai yang Maksimal
Setelah mengetahui mengenai cara yang harus diperhatikan dalam mengerjakan tes koran. Seseorang juga harus tahu apa saja tips agar mendapat hasil yang diinginkan. Adapun berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
1. Membuat Patokan
Tips mengerjakan tes koran, seseorang bisa membuat patokan. Dalam hal ini, buatlah patokan penjumlahan yang sesuai kemampuan. Baiknya, hindari paksa diri untuk kerjakan per deretnya hingga finish.
Sebab, hal ini akan membuat terburu buru serta kelelahan dalam jalur berikutnya. Jadi, lebih baik membuat patokan dengan mematok lebih dari 11 perhitungan saja. Kemudian, melakukan dengan stabil ke semua jalurnya.
2. Hindari Kecurangan
Berikutnya jangan melakukan tindakan kecurangan dengan waktu ataupun hasil penjumlahannya. Sebab, nantinya hanya akan merugikan diri sendiri, karena hal itu hanya akan membuang waktu. Dengan demikian, gambar grafik yang terbentuk tidak terlihat alami. Jadi, dalam mengerjakannya seseorang juga memperhatikan waktu dan teliti disetiap persoalan.
3. Konsentrasi
Hal mendasar untuk tips mengerjakan tes koran adalah dengan berkonsentrasi. Dengan konsentrasi, seseorang akan lebih mudah mengerjakan persoalan, sehingga akan mendapat hasil yang baik. Maka dari itu menjaga konsentrasi sangat lah penting. Sebab, tidak sedikit seseorang akan merasa blank pada pertengahan tes, yang akan membuat kesulitan dalam pengerjaan.
Sebaiknya, ketika mengerjakan, seseorang tidak perlu mengingat-ingat hasil dari penjumlahan yang sebelumnya. Apabila, akan merubahnya, maka aturlah dengan cermat sebab waktu akan terus berjalan. Dengan demikian, tidak akan berpengaruh terhadap grafik.
4. Menjaga Kondisi
Terakhir, dalam mengerjakan tes koran, perlu menjaga kondisi agar tetap stabil. Hindari kepanikan, dan emosi berlebih, sebab akan mempengaruhi performa ketika mengerjakan. Maka dari itu, akan baik apabila sebelum hari mengerjakan tes koran. Sebaiknya, hindari begadang dan sebelum mengisi perut terisi secukupnya. Hal ini, karena tes koran akan sangat membutuhkan energi.
Itulah tadi, beberapa hal mengenai tes koran beserta cara mengerjakan tes koran. Pada intinya, tes koran ini berupa angka yang perlu dijumlahkan dalam deret-deret yang tersedia. Usahakan dalam mengerjakan berkonsentrasi dan penuh dengan ketelitian. Untuk itu, sebelum melakukan tes sebaiknya menjaga kondisi tubuh untuk tetap fit dan stabil.
Pingback: 8 Prospek Kerja Kimia Murni dan Gajinya, Wajib Tahu
Pingback: 7 Tips Membuat CV Auto Tembus Untuk Dipanggil Wawancara