6 Puisi Tentang Ibu dan Ayah yang Sangat Menyentuh

Puisi Tentang Ibu – Oke teman-teman, berikut merupakan kumpulan-kumpulan puisi tentang ibu dan Ayah (Orang Tua), semoga puisi ini nantinya dapat menginspirasi teman-teman sekalian.

Tapi sebelum itu, alangkah baik nya kita bahas sedikit mengenai pengertian dari puisi itu sendiri, check it out…

PENGERTIAN PUISI

Puisi adalah sebuah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan juga penyusun bait dan baris yang bahasanya terlihat indah serta penuh makna. Puisi terbagi secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi modern.

Puisi lama masih yaitu puisi yang masih terikat dengan jumlah baris, bait, ataupun rima (sajak), sedangkan puisi baru adalah pantun dan syair. Puisi baru atau disebut juga dengan puisi modern tidak terikat pada bait, jumlah baris atau sajak dalam penulisannya. Sehingga puisi modern disebut juga dengan puisi bebas.

Selanjutnya baca: Cerpen Tentang Sahabat dan Cinta “Suratan Takdir”

CONTOH PUISI TENTANG IBU DAN AYAH

1. JASA ORANGTUA

Ku lihat dari garis kelopak matanya yang mulai berkerut
Ku tahu bahwa mareka selalu memerhatikan ku di waktu kecil hingga kini
Ku lihat dari raut wajahnya yang mulai keriput
Ku tahu bahwa mereka selalu menasehati ku di waktu kecil hingga kini
Ku lihat dari tubuh nya yang mulai membungkuk
Ku tahu bahwa mereka selalu mendidik ku Di waktu kecil hingga kini
Ku lihat dari atas mahkota kepalanya yang mulai memutih
Ku tahu bahwa mereka selalu memikirkan keadaan ku di waktu kecil hingga kini

Ibu… Ayah… Terima kasih kalian telah mendidik dan mengajarkanku
Tidak mungkin bagiku untuk membalas jasa mu
Tapi aku janji akan selalu mejadi yang terbaik Bagimu
Dari sekarang sampai selamanya

Ya Tuhan..
Ku bersyukur pada Mu, Engkau telah menciptakan orang tuaku
Tempat utama Berbagi hati ini dikala sepi dan gundah
Ku ingin membahagiakan keduanya
Hingga senyum terakhir mereka
Ku ingin membahagiakan keduanya
Hingga nasihat terakhir mereka

Ibu… Ayah… Terima kasih atas segala yang telah kalian berikan kepada ku

2. AYAH

Kau ajari aku merangkak, susah payah tak kau hiraukan
Kau ajari aku berdiri tegak, jatuh bangun tak kau paksakan
Kau ajari aku merangkak, dengan harapan mencari jati diri
Kau ajari aku berlari, membawa pergi semua mimpi

Aku kecil tumbuh bak induk rusa dibakar sinar matahari musim panas
Dihujam rintik hujan dari awan hitam, langit jadi saksi
Bumi berbicara menuntun jiwa yang rapuh
Kau singsingkan lengan baju, sejak zaman dikuasai peluru otot-ototmu telah bekerja
Hingga ia berkarat dimakan waktu
Sesuap nasi mungkin menjadi alasan, mengapa kau melakukan semuanya
seolah aku mengatakan bumi membesar padahal bukan
Tak lain adalah pelindung dari kenistaan penolong daiam kesesatan
Seorang pemuda paruh baya, yang mewarisi semangat pengembara samiha

Itulah ayahku tercinta

3. KERINDUAN AKAN SEORANG AYAH

Sewaktu kecil kami belum mengerti apa arti dari pengorbanan mu, ayah.
Selalu berjuang demi kebutuhan anak anak mu
Engkau rela dihina, di maki demi anakmu
Kini kami sadari betapa berartinya dirimu
Karena anakmu kini sudah beranjak dewasa

Saat detik kepergian mu
Saat nafas terakhir yang kau hembuskan
Kami seperti tak percaya Karna hanya sedetik yang lalu
Engkau telah pergi meninggalkan kami untuk selamanya
Maafkan anakmu ini yah, belum mampu membahagiakan mu di saat kau masih ada.
Betapa kami merasa kehilangan
Dan selalu terbayang wajahmu
Serasa engkau masih bersama kami disini

Ya Allah ..
Engkau yang maha mendengar
Perkenankan permohonan kami
Ampuni dosa dan kesalahan ayah kami dimasa hidupnya
Tempatkan ia pada kemuliaan Mu
Karena disisi Mu tempat kemuliaan itu
Ayah.. Kami anak-anak mu Kini hanya dapat mendo’akanmu
Semoga engkau tenang disisi-Nya

Amin..

Baca juga: Cerpen Tentang Cinta dan Persahabatan | Sangat Menyentuh

4. HATI SEORANG IBU | PUISI TENTANG IBU

Aku tak tau apa yang harus kulakukan tanpa dia
dia yang selalu mengerti aku
dia yang tak pernah letih menasehatiku
dia yang selalu menemaniku
dialah Ibu

Orang yang selalu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpanya aku bukanlah apa-apa
Aku hanya seorang manusia lemah yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang lebih dari apapun
Engkau sangat berharga bagiku
Walaupun engkau selalu memarahiku
Aku tau itu adalah bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduli denganku

Ya allah,,
Berikanlah kesehatan pada ibuku
Berkahilah umurnya
Aku lngin membahagiakannya sebelum aku atau dia tiada
Sungguh, bukan setumpuk emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
Bukan gunungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
Bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
Tapi keinginan hati mu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata pada ku

“Aku menyayangi mu, sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu, aku menyayangi mu anak ku, dengan ketulusan hati ku”

5. CINTA YANG TERLUPAKAN | PUISI TENTANG IBU

Punggungmu penuh beban
Hatimu penuh gelisah
Akan keselamatan tanggung jawabmu
Tapi tak kulihat di wajahmu
Kesengsaraan itu
Ku tak mengerti Ketika kau keluarkan
Wajah abstrakmu

Kau keluarkan kata Hanya satu kata ”Jangan !” Tapi karena kata itu
Aku menjadi benci padamu
Ku tak melihat sisi lainnya
Padahal engkau lebih awal memandang
Ke depan, lebih depan
Dari apa yang tak ku ketahui
Untuk masa depan ku, kau rela membanting tulang
Untuk hal yang besar yang tak kusadari
Apa untungnya untukku
Tapi ku nikmati saja
Terkadang ku tak syukur

Ahh…
Hanya ini saja?
Ku sama sekali tak menghargai hasil keringatmu
Dan menyakiti hatimu
Dari terbit fajar Sampai terbenamya matahari
Hingga terkadang larut malam
Hanya untuk bekerja
Hingga menunda waktu istirahatmu
Untuk bisa melebihkan sedikit rezeki untuk hari ini

Bagaikan genting rumah yang melindungi seluruh isi rumah
Dari panasnya terik matahari
Dan derasnya hujan
Tapi ada masanya
Genting itupun akan bocor
Seluruh isi rumah marah dan jengkel padanya
Melupakan kenikmatan yang dirasakan sebelumnya
Ku umpamakan genting itu kau
Ayahku

Ayah
Maafkan aku
Betapa bodohnya dan dosanya diriku ini terhadapmu
Yang selama ini telah mengabaikan jasa-jasa mu

6. GORESAN MIMPIKU

Cahaya rembulan di malam sunyi ini
Membawaku ikut bersama cahaya terangnya
Dengan jutaan bintang di sekeliling ku
Ku terbang menelusuri mimpi-mimpiku
Mimpi yang kugores dengan pena optimisku
Mimpi yang kulukis dengan warna-warni harapanku
Mimpi yang diharapkan oleh Ayah Bundaku

Tapi, semakin aku terbang menelusuri langit-Nya
Semakin aku resah dengan segenap mimpiku
Semakin aku takut dengan segenap harapanku
Resah mimpiku akan terhapus
Oleh mendungnya awan
Takut, jika mimpiku harus bertabur
Dengan butiran hujan

Terbayang olehku akan sirnanya segenap mimpiku itu
Aku tak sanggup mengalami semua itu
Aku tak ingin mengecewakan Ayah Bundaku
Mengecewakan harapan dua malaikat tercintaku
Yang seharusnya bisa kuwujudkan

Tidak! Aku harus bangkit
Aku yakin Rabb-Ku mendengar do’a ku
Kan kukejar lagi mimpi lama itu
Kan kurajut semuanya
Dengan do’a sepertiga malamku

Aku percaya…
Sekalipun jutaan goresan lainnya lebih terang
Goresanku juga akan bersinar Suatu saat nanti
Karena aku yakin akan janji Rabb-Ku

Lanjut baca: 24 Contoh Puisi Keren, Tentang Cinta dan Sahabat Lengkap!