7 Amalan Terbaik di Awal Bulan Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu dari bulan-bulan yang dimuliakan dalam Islam. Sepuluh hari pertama bulan ini memiliki keutamaan yang sangat besar di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai Allah melebihi hari-hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).” (HR. Bukhari)

Karena itu, momentum awal bulan Dzulhijjah sangat tepat untuk meningkatkan amal ibadah. Berikut ini adalah beberapa amalan terbaik yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di awal bulan Dzulhijjah:

Amalan Terbaik di Awal Bulan Dzulhijjah

1. Memperbanyak Dzikir

Salah satu amalan utama di awal Dzulhijjah adalah memperbanyak dzikir, terutama takbir, tahlil, dan tahmid. Ibnu Umar dan Abu Hurairah bahkan keluar ke pasar untuk mengumandangkan takbir di sepuluh hari pertama Dzulhijjah. 

Takbir ini disebut dengan takbir muthlaq, yakni takbir yang bisa dibaca kapan saja, di mana saja. Bacaan takbirnya adalah:

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallahu wallahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd.

2. Puasa Sunnah

Puasa pada sembilan hari pertama Dzulhijjah sangat dianjurkan, khususnya pada tanggal 9 Dzulhijjah yang dikenal sebagai Hari Arafah. Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim)

Berpuasa di hari-hari lainnya khususnya tanggal 1-9 Dzulhijjah juga memiliki keutamaan besar, termasuk mengikuti jejak para salaf yang rutin melakukannya.

3. Shalat Sunnah dan Qiyamul Lail

Memperbanyak shalat sunnah, baik rawatib maupun shalat malam (qiyamul lail), sangat dianjurkan. Di malam-malam Dzulhijjah, banyak ulama dan salafus shalih yang bangun malam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ini adalah waktu yang penuh berkah untuk bermunajat dan memohon ampunan.

4. Membaca dan Mengkaji Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah petunjuk hidup dan sebaik-baik bacaan. Di hari-hari mulia ini, membaca dan mentadabburi Al-Qur’an merupakan cara untuk menghidupkan hati. Membaca satu huruf dari Al-Qur’an bernilai sepuluh kebaikan, terlebih dilakukan di hari-hari yang dicintai Allah.

Mengaji bisa kapan saja dengan cara apa saja. Bisa tadabbur, tafsir, tilawah Al-Qur’an, atau bahkan dengan mengikuti kajian ceramah dengan melihat video animasi di YouTube.

5. Bersedekah dan Berbuat Baik

Amalan sedekah sangat dianjurkan kapanpun, namun pahalanya akan dilipatgandakan di waktu-waktu utama, seperti 10 hari pertama Dzulhijjah. Memberi makan orang miskin, membantu tetangga, atau menyantuni anak yatim adalah contoh sedekah yang sangat dianjurkan.

6. Bertaubat dan Memperbanyak Istighfar

Waktu yang mulia adalah kesempatan besar untuk kembali kepada Allah. Awal Dzulhijjah adalah momen tepat untuk memperbanyak istighfar, memperbaiki diri, dan meninggalkan dosa-dosa masa lalu. Taubat yang tulus bisa menjadi awal perubahan hidup menuju keberkahan.

7. Bersiap untuk Berkurban

Meski pelaksanaan kurban dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah (Idul Adha), persiapannya dimulai sejak awal bulan. Niat yang kuat, menabung untuk membeli hewan kurban, dan memahami syariatnya adalah bagian dari ibadah yang bernilai. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan kurban…” (HR. Tirmidzi)

Yuk, siapkan amalan Dzulhijjah terbaikmu!

Awal bulan Dzulhijjah adalah momentum emas yang sayang jika dilewatkan begitu saja. Sepuluh hari pertama ini bisa menjadi titik balik spiritual jika diisi dengan amal ibadah yang tulus dan konsisten. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Mari maksimalkan dengan amal terbaik untuk meraih ridha dan ampunan Allah SWT.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top