Sejarah Pertambangan Dunia – Sektor pertambangan, khususnya pertambangan umum, merupakan isu yang sangat menarik dan ramai dibicarakan saat ini. Pro dan kontra di sektor ini menuai polemik tersendiri di masyarakat, terlebih apa bila ada sebuah isu hangat tentang sebuah perusahaan tambang, maka di saat yang sama keseluruhan tambang akan menjadi buah bibir masyarakat.
Pengertian Pertambangan
Sebelum berdiskusi lebih jauh mengenai sejarah pertambangan dunia, ada baiknya berkenalan terlebih dahulu dengan pertambangan itu sendiri. “Tak kenal maka tak sayang” begitu pepatahnya. Di postingan ini akan dijelaskan secara singkat pengertian dan sejarah dari pertambangan itu sendiri.
Jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan pertambangan?
Pertambangan merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (Gali, muat dan angkut), pengolahan, pemanfaatan serta pemasaran bahan galian (Mineral, batubara, panas bumi dan migas).
Sejarah Pertambangan Dunia
Sejak awal peradaban, orang-orang menggunakan bebatuan sebagai bahan untuk membuat peralatan-peralatan senjata, tempat tinggal dan sebagainya. Zaman ini dikenal dengan Zaman Batu, lantaran semua kebutuhan orang-orang saat itu dapat dipenuhi dengan bebatuan.
Namun, seiring berjalannya waktu, manusia terus berevolusi dan menemukan hal baru untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, hal baru tersebut adalah barang-barang logam, zaman ini dikenal dengan zaman logam. Kemudian terus dilanjutkan dengan zaman perunggu dan zaman besi.
Sejarah Pertambangan Mesir Kuno
Pada zaman mesir kuno, orang-orang saat itu menambang perunggu (malachite) di madii. Awalnya orang mesir menggunakan perunggu sebagai hiasan dan tembikar, selanjutnya diantara tahun 2613 dan 2494 SM Mesir kuno melakukan ekspedisi untuk mencari dan mengamankan mineral dan sumberdaya lainnya yang tidak tedapat di mesir.
Kemudian pertambangan di Mesir juga bermula dengan dibangunnya salah satu yang terbesar dan terluas tambang emas di Nubia. Metode penambangan yang digunakan yaitu dengan memecah batu keras yang mengandung emas.
Sejarah Pertambangan Romawi Kuno & Eropa
Pertambangan di Eropa mempunyai sejarah yang sangat panjang, salah satu contoh tambangnya adalah tambang perak di Laurium dikerjakan oleh orang-orang Athena, Yunani.
Kemudian penambangan skala besar juga dilakukan pada zaman romawi, bangsa romawi menggunakan air dengan volume besar ke area penambangan dengan menggunakan saluran-saluran air. Air tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, salah satunya untuk menghilangkan kotoran dan batuan overburden yang disebut dengan hidrolic mining.
Di awal Abad Pertengahan, Industri pertambangan di Eropa difokuskan kepada ekstraksi tembaga dan besi. Logam mulia lainnya juga digunakan untuk pembuatan koin. Awalnya, logam mulia tersebut banyak diperoleh melalui pertambangan terbuka.
Sekitar abad ke-14, permintaan untuk senjata, baju besi dan sepatu kuda meningkatkan permintaan terhadap bahan baku besi. Ksatria Abad Pertengahan misalnya, mereka menggunakan 100 pounds baju besi atau rantai besi di samping pedang, tombak dan senjata lainnya. ketergantungan yang besar pada besi tersebut yang pada akhirnya memacu produksi dan ekstraksi besi meningkat.
Sejarah Pertambangan Di Indonesia
Sejarah pertambangan di Indonesia dimulai dengan kegiatan pertambangan yang dilakukan secara tradisional oleh rakyat dengan seizin penguasa setempat, seperti, Raja, ataupun Sultan di saat itu. Pada tahun 1602 M Pemerintah Belanda membentuk VOC, selain menjual rempah-rempah mereka juga mulai melakukan perdagangan hasil pertambangan.
Selanjutnya pada tahun 1850 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Dienst van het Mijnwezen (Dinas Pertambangan) yang berkedudukan di Batavia untuk lebih mengoptimalkan penyelidikan geologi dan pertambangan di Indonesia.
Tahun 1945 setelah Proklamasi kemerdekaan Indonesia, Lembaga pertama yang dibentuk untuk menangani Pertambangan di Indonesia adalah Jawatan Tambang dan Geologi yaitu dibentuk pada tanggal 11 September 1945. Jawatan ini, pada awalnya bernama Chisitsu Chosajo, bernaung di bawah Kementerian Kemakmuran.
Saat ini Industri pertambangan sudah menggunakan peralatan yang sangat canggih, termasuk di Indonesia sendiri. Perusahaan tambang yang sedang beroperasi juga sangat banyak sekali.
Nah, karena pertambangan merupakan sebuah kegiatan dengan skala besar, sehingga apabila dikerjakan, tentunya akan mengubah bentang alam. Perubahan bentang alam inilah yang disalah artikan oleh sebagian masyarakat.
Pada dasarnya, semua tambang yang dikelola dengan good mining practice tidak akan merusak lingkungan. Namun Image di tengah-tengah masyarakat tentang tambang selalu mengandung konotasi negatif lantaran ada beberapa perusahaan tambang yang tidak menjalankan kegiatannya sesuai dengan good mining practice.
Lanjut baca: Hasil Kajian Tambang Emas PT EMM | HMTP Unsyiah
Pingback: Hasil Kajian Tambang Emas PT EMM | HMTP Unsyiah - CERITA BUMI
Pingback: Hasil Kajian Tambang Emas PT EMM | HMTP Unsyiah | Bhembook