Ilmu matematika terdapat materi mengenai diagram venn, yang mana berguna dalam suatu himpunan. Diagram venn disini merupakan gambar untuk menyatakan suatu hubungan antara himpunan dalam kelompok yang sama. Tentunya, menghitung suatu himpunan dalam diagram venn terdapat cara serta langkah. Nah, mau tahu cara mengerjakan diagram venn dengan benar? Berikut penjelasannya:
Pengertian Diagram Venn
Suatu diagram venn biasanya diartikan sebagai sebuah gambar atau gambar, dengan sajian data di dalamnya di suatu himpunan. Dimana, akan menampilkan himpunan dari hubungan atau korelasi antar himpunan dengan disesuaikan kelompoknya. Diagram venn juga sangat efektif dalam penyajian mengenai himpunan tersebut.
Dengan demikian, keuntungan dari diagram venn ini, akan memudahkan untuk bisa paham suatu data. Dimana data yang tercantum merupakan gabungan antar himpunan. Nah, himpunan sendiri merupakan sebuah kumpulan objek yang bisa diartikan dengan jelas serta terukur. Untuk itu, bisa diketahui suatu objek tersebut, bisa golongkan sama atau tidak di dalam himpunan tersebut.
Cara Mengerjakan Diagram Venn
Untuk mengerjakan suatu diagram venn dalam himpunan, bisa dikerjakan dengan beberapa langkah. Tentunya harus memahami dahulu mengenai objek-objek yang ada pada suatu himpunan, dari keterangan yang ada. Supaya, nantinya bisa menerapkannya dalam diagram venn. Nah, berikut cara mengerjakan diagram venn dengan benar:
- Pertama, bisa membuat suatu himpunan semesta, umumnya digambarkan dengan bentuk persegi Panjang. Dimana, di dalamnya akan terdapat huruf S di kotakkan kecil pada pojok kiri atas dalam persegi Panjang.
- Kemudian, pada tiap-tiap himpunan lain yang ada, pastinya selain dari himpunan kosong bisa dibuat dengan lingkaran.
- Setelah, itu pada tiap-tiap anggota akan ditunjukkan dengan titik noktah. Lalu, anggota dari himpunan ditulis, pada samping titik noktah tadi.
Ciri Diagram Venn
Pada sebuah cara mengerjakan diagram venn, tentu seseorang harus mengetahui ciri dari diagram venn. Supaya akan lebih memahami, mempelajari dan menerapkan dengan benar. Adapun cirinya bisa simak berikut ini:
- Adanya himpunan semesta yang mana merupakan gambaran dari total data atau dari nilai yang lagi dibahas tadi.
- Kemudian, adanya daerah yang masuk himpunan A serta anggota himpunan B.
- Terdapat banyak dari anggota himpunan A saja.
- Terdapat banyak dari anggota himpunan B saja. Bisa dikatakan tidak ada himpunan A di dalamnya.
- Ada banyak anggota himpunan semesta, tetapi tidak jadi bagian dari A ataupun himpunan B.
Baca Juga: 10 Materi Public Speaking Untuk Mahasiswa Paling Dasar
Bentuk Diagram Venn Himpunan
Perlu diketahui, bahwa diagram venn dari sebuah himpunan, memiliki beberapa bentuk, dimana, bentuk tersebut tergantung dari ketentuan-ketentuan yang ada. Dengan demikian, mempelajari bentuk sangat penting, ketika belajar mengenai cara mengerjakan diagram venn dengan benar. Sebab, akan lebih memudahkan seseorang dalam pengerjaannya tersebut. Nah, untuk informasi lebih lanjutnya bisa simak yang berikut ini:
1. Himpunan Jumlah Sama
Bentuk diagram venn yang pertama ada yang bernama himpunan jumlah sama. Jadi, cara mengerjakan diagram venn, seseorang juga perlu mengetahui bentuk-bentuk dari diagram venn. Sebab, akan sangat berpengaruh kepada hasil yang benar dalam himpunan diagram venn. Nah, dalam himpunan jumlah yang sama ini menyatakan apabila set A serta B dengan anggota dari set yang sama.
Bisa disimpulkan ketika tiap-tiap dari anggota B yaitu anggota dari A. Sebagai, contoh misalkan ada anggota A yaitu 1,2,3 dan anggota B yaitu 2,3,1 yaitu himpunan sama. Dengan demikian, maka bisa dituliskan bahwa anggota A = anggota B.
2. HImpunan Berpotongan
Kemudian, ada himpunan berpotongan yang menjadi salah satu bentuk dari diagram venn. Dimana, dalam diagram venn disini terdapat dua himpunan yang saling berpotongan. Apabila ketika dalam himpunan tersebut terdapat kesamaan antara keduanya.
Misalkan, ada anggota A dengan himpunan anggota B, keduanya akan berpotongan, apabila mereka punya kesamaan. Hal ini, bisa diartikan bahwa adanya suatu anggota yang termasuk dalam penggolongan dari anggota A milik juga pada himpunan B.
3. Himpunan Ekuivalen
Dalam diagram venn juga terdapat bentuk yang bernama himpunan ekuivalen. Dimana, bentuk himpunan ini, akan dipakai ketika terdapat dua himpunan yaitu A serta B dengan setara. Jadi, ketika jumlah antara anggota dari A dengan himpunan anggota B sama.
Maka akan digunakan himpunan ekuivalen. Nah, dalam himpunan A yang sesuai B, bisa dituliskan dengan menggunakan rumus. Dimana, rumus tersebut yaitu n(A) sama dengan n(B).
4. Himpunan Bagian
Kemudian, ada juga bentuk diagram venn yang bernama himpunan bagian. Dimana, apabila ada suatu himpunan A adalah bagian anggota himpunan B. Nah, ketika semua anggota yang ada di A yaitu himpunan anggota dari B.
5. Himpunan Saling Lepas
Terakhir ada himpunan yang bernama saling lepas. Untuk cara mengerjakan diagram venn menggunakan bentuk ini, yaitu apabila ada himpunan A dengan B dan keduanya tidak saling ketergantungan. Jadi, ketika anggota A berbeda dengan B, atau dengan kata lain mereka tidak saling keterkaitan. Nah, dalam penulisannya yaitu A garis miring B.
Baca Juga: Tips Cara Mengerjakan Tes Koran yang Perlu Anda Ketahui
Jenis Hubungan Antar Himpunan
Dalam suatu diagram venn ini, perlu diketahui bahwa didalamnya terdapat 4 hubungan antara himpunan. Dimana hubungan tersebut penting diketahui, kaitannya dengan cara mengerjakan diagram venn tersebut. Sebab, hal ini saling keterkaitan satu sama lain.
Jadi, agar bisa membuat diagram venn dari suatu himpunan anggota. Maka harus mengetahui hubungan agar tidak salah dalam merumuskan. Langsung saja, berikut jenis hubungan antar himpunan yang perlu diketahui:
1. Irisan
Pertama, ada hubungan antar himpunan yang dikenal dengan sebutan irisan. Hubungan jenis ini adalah ketika adanya himpunan A dengan B, dimana anggotanya ada dari keduanya. Nah, sebagai contoh misalkan ada anggota A yaitu 1,3,4,5,7,8, sedangkan pada anggota B yaitu 0,2,3,4,5,9.
Kemudian, perhatikan dari tiap-tiap anggota yang ada di kedua himpunan tersebut. Terlihat bahwa di dalamnya ada beberapa anggota yang sama yaitu 3,4 serta 5. Dengan demikian, dari kesamaan anggota itu, bisa ditarik bahwa anggota yang sama tadi adalah irisan himpunan.
2. Gabungan
Kemudian, ada gabungan himpunan yang mana dalam himpunan anggotanya ada dari A dan juga B, tetapi ada dari anggota keduanya. Contohnya, dimisalkan ada himpunan a dengan anggota 2,4,6,8,10. Sedangkan, dalam anggota B yaitu 1,4,6,8,10,12. Jadi, ketika himpunan A dengan B digabung, nantinya akan membentuk suatu himpunan yang baru. Dimana, anggotanya nanti yaitu 1,2,4,6,8,10,12.
3. Komplemen
Terakhir ada komplemen yang merupakan himpunan anggota dari himpunan semesta tetapi bukan bagian A. Contoh anggota S misalkan 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. Kemudian, anggota A yaitu 1,3,5,7,9. Lalu, cobalah perhatikan bahwa semua anggota dari S yang tidak dari anggota A akan terbentuk himpunan baru yakni 0,2,4,6,8.
Demikian penjelasan dari cara mengerjakan diagram venn dengan benar. Tentunya dalam membuat diagram venn, penting dipahami mengenai hubungan dan jenis bentuknya. Supaya bisa lebih tepat dalam mengerjakannya. Diagram venn, akan mudah dikerjakan ketika mengetahui apa yang diminta dari sebuah soalnya.
Pingback: Tips Mengerjakan Psikotes Dan Jenis-Jenis Soalnya | Bhembook